black hole : lubang hitam |
Gaya
gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya
kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu
kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya.
Misteri lubang hitam yg
bertebaran di jagad raya dapat dikatakan hampir mirip dengan
konserp rentetan kejadian-kejadian aneh yg terjadi di kawasan
Segitiga Bermuda.
Tp
berbeda dg kasus-kasus di Segitiga Bermuda yg rata-rata menelan
kapal laut maupun pesawat terbang, black hole dapat berukuran lbh
besar dari matahari dan mampu menarik dan menelan apa saja yg berada
di dekat nya termasuk planet-planet.Bahkan partikel cahaya pun tidak
mampu untuk meloloskan diri dari tarikan gravitasi black hole yg super dashyat.
Istilah
“lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke
sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di
angkasa di mana semua tidak dapat kembali.
Proses Terbentuk nya Black Hole
Teori
lubang hitam dikemukakan lebih dr 200 tahun yg lalu.Pada 1783 ,
ilmuwan John Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujud nya
sebuah lubang hitam setelah beliau meneliti dan mengkaji teori
gravitas Isaac Newton.
Beliau berpendapat, jika objek yg dilemparkan tegak lurus ke atas, maka ia akan terlepas dr pengaruh gravitasi Bumi setelah mencapai kecepatan lebih dr 11 km/s, maka tentu ada planet atau bintang lain yg memiliki gravitasi lebih besar daripada Bumi.
Beliau berpendapat, jika objek yg dilemparkan tegak lurus ke atas, maka ia akan terlepas dr pengaruh gravitasi Bumi setelah mencapai kecepatan lebih dr 11 km/s, maka tentu ada planet atau bintang lain yg memiliki gravitasi lebih besar daripada Bumi.
Istilah
“lubang hitam” pertama kali digunakan oleh ahli fisika Amerika
Serikat, John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama
demikian karena lubang hitam tidak dapat dilihat, karena cahaya turut
tertarik ke dalam nya sehingga kawasan di sekitar nya menjadi gelap.
Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal dr sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25.000 derajat Celcius.
Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yg memakan waktu kira-kira 19 juta tahun selesai, ia akan menjadi bintang biru raksasa.
Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal dr sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25.000 derajat Celcius.
Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yg memakan waktu kira-kira 19 juta tahun selesai, ia akan menjadi bintang biru raksasa.
Kemudian,bintang
itu menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam fase
itulah,akibat tarikan gravitasi nya sendiri, bintang merah raksasa
mengalami ledakan dahsyat atau sering disebut dengan Supernova dan
menghasilkan 2 jenis bintang yaitu bintang Netron dan Black Hole.
Pertumbuhan Black Hole
Massa
dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua
materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang
hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga
jarak yang aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan
reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang
hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat
menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya
bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh :
bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama.
Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran
cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang
hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan
tidak tersedot masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika
bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih
jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari.
Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan
dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam
yang lebih besar.
Cakram gas
Dengan
sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah
bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling
baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan
bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling
mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas
hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan
internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas
(hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X
inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.
Pada
12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small
Astronomical Satellite SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru
dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa
sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam
konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan
bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.
Cygnus
X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir
HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1
diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam
kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah
diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru
juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam
konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua
yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam,
termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun
masa operasi Uhuru.
Eksplorasi
sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High
Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun
1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi
Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam
konstelasi bintang Scorpius.
Tahun
1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop
Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray
Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat
ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan
sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya
dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan
sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima
Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan,
bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!
“Dugaan
semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,” kata Frederick
Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di
Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap
putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya
mencari pusaran air.
Pencarian
lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang
masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan
ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran
di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan
melenyapkan benda-benda jagat raya? (ron)
Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.
Dengan
tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa
membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari
lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat
cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu,
apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke
dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya
dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.
Lebih
dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran
akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini
sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John
Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac
Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas
dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus
ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah
melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya
gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis
terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu
mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.
Lalu,
bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi
bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang
hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi
deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali
massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran
hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10
juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha
raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha
raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya
sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi
menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.
Supernova
ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali
cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni
bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar
atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar
dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari.
Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga
kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami
pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang
menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang
kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi.
Di
dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F ยต 1/r2. Dari formula inilah kita
bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang
maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol,
gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.
Para
ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini
akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya
keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1
cm!
Fakta2 Menarik mengenai BlackHole
Cahaya
melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda
berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat
berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat
bagian belakang dari kepala Anda sendiri.
Di
bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak
dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat
menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam
Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.
Apabila
Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat
seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak
melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon.
Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari
sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman,
dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang
hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda
dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa,
olakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara
utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi
seluruh atomnya.
Seperti
yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi
dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan
bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama
dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10^ 67 tahun.
Lubang
hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke
dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu
menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya
ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan
efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita
dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari piringan-piringan
di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar yang
berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.
Anda
dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah
galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar
sejumlah objek yang tidak terlihat.
Pernah adanya pendapat dari Prof.JownKin.H.Steel :
Bahwa “Suatu hari nanti Bumi Beserta WAKTU-WAKTU-nya akan terserap habis oleh Monster Gravity ini”
black hole : lubang hitam |
black hole : lubang hitam |
black hole : lubang hitam |
black hole : lubang hitam |
Black Hole dalam Alquran
Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa
yang disebut Black Hole (Lubang Hitam) yang menunjuk kepada
bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas
yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang
hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase
terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar,
maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar,
sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas
dari gravitasnya yang besar.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat.
2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat.
2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an Mengungguli Astronom
Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.
Fakta dan Angka
Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.
Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
No comments:
Post a Comment